film thriller

Film serupa tapi tak sama sebelumnya sudah pernah tayang, yaitu The Tower, film dari negeri ginseng yang menceritakan bencana di sebuah menara tinggi di Korea. Film Skyscraper juga mengusung konsep sama, bencana di menara tertinggi di dunia; yang tak sama adalah penyebab bencananya.

Tayang tahun 2018 silam dan dibintangi oleh banyak aktris dan aktor ternama seperti Dwayne Johnson, Neve Campbell dan Ng Chin Han membuat film ini laris manis di pasaran, bahkan Skyscraper menutup keuntungan $ 304,9 juta, membuatnya masuk ke dalam urutan film di tahun 2018 ke 31 yang memiliki keuntungan tertinggi.  Penasaran dengan ceritanya? Simak sinopsis dan ulasannya di bawah ini ya!

Sinopsis

Seorang triliuner asal Hong Kong bernama Zhao Long Ji (Ng Chin Han) menggebrak dunia dengan terobosan baru, membuat menara tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Adalah The Pearl, menara ultra kompleks termewah di jantung kota Hong Kong dengan tinggi hampir 3 km menjulang ke langit, memiliki 225 lantai terbagi atas area publik, residen dan perkantoran paling hype yang pernah ada.

Membangun menara setinggi ini bukan perkara mudah, banyak yang tidak suka dengan ide Zhao Long Ji, bukan hanya makelar tanah saja yang harus diurus, para kompetitor Long Ji juga ikut-ikutan cari celah supaya The Pearl gagal dibangun, karena ketika semua selesai, The Pearl akan masuk ke dalam keajaiban dunia ke 8.

Bukannya jiper, Zhao Long Ji malah ingin mempercepat progres pembukaan apartemen di The Pearl supaya seluruh unit terisi penuh dan tidak ada lagi yang bisa komplain akan kesuksesannya. Sebelum pembukaan, satu hal yang masih dalam pengawasannya, yaitu sistem kebakaran tertinggi yang pernah dibuat lewat pihak ketiga bernama William Sawyer (Dwayne Johnson).

Pekerjaan ini didapatkan William berkat rekan sesama veteran pasukan tim penyelamat sandera di FBI bernama Ben (Pablo Schreiber) yang lebih dulu bekerja di The Pearl bersama Zhao Long Ji. Sial, ternyata Ben bekerjasama dengan salah satu mafia yang ingin menghabisi Long Ji, bernama Botha (Roland Møller). Ben memanfaatkan situasi tersebut untuk memperalat William guna mendapatkan remote kendali sistem keamanan dan anti kebakaran The Pearl.

Siasat Ben untuk mencuri remote kendali yang berbentuk tablet tersebut gagal, tablet itu disimpan William dengan aman di balik jas ketika kawanan Ben mencuri tas miliknya. Sadar rencananya berantakan, Ben menyerang William namun tewas akibat tertembak ketika adu jotos dengan William, sebelum tewas Ben memperingati bahwa William dan keluarganya dalam bahaya karena kawanan penjahat lainnya akan menyerang William sekeluarga.

Singkat cerita, William tidak berhasil lolos dari kawanan penjahat yang bekerja untuk Botha. Remote kendali The Pearl dicuri dan berhasil diaktifkan, membuat The Pearl dalam kuasa Botha. Mereka membakar lantai 67 dengan sebuah bubuk kimia yang akan terbakar apabila terkena air.

Saat api membesar, sprinkler aktif membuat api tidak terkendali. The Pearl bagaikan obor senilai miliaran dolar. Botha melakukan aksi tersebut untuk membuat Zhao Long Ji yang ada di dalam The Pearl keluar dan ditawan olehnya.

Sudah jatuh tertimpa tangga, William yang panik melihat The Pearl dilumat api mendapat telepon dari Sarah (Neve Campbell), istrinya, yang mengatakan bahwa dirinya dan kedua anak mereka;  Georgia (McKenna Roberts) dan Henry (Noah Cottrell) ada di lantai 69 tempat tinggal mereka.

Itu berarti Sarah dan anak-anak dalam jalur api. Hal tersebut membuat William tidak tinggal diam, ia mencoba untuk masuk kembali kedalam The Pearl dengan melompat dari sebuah crane besar. Aksi William dimulai, sekarang dia harus berburu dengan waktu untuk menyelamatkan keluarganya, menyelamatkan Zhao Long Ji, membuat The Pearl padam dari api dan membersihkan nama baiknya mengingat polisi mengincar William yang dianggap bertanggung jawab atas kebakaran The Pearl.

Tidak hanya William, Sarah yang juga mantan prajurit dan juga perawat untuk anggota NAVY Seal ikut beraksi menyelamatkan keluarganya. Mampukah William sekeluarga dan Zhao Long Ji bisa selamat dari aksi keji Botha and the gang? Bagaimana akhir dari nasih The Pearl, sang keajaiban di dunia ke 8 itu?

Akting Dwayne Johnson

Emang gak salah sih kalau pakai si The Rock ini untuk Slot777 Gacor dijadikan sebagai tokoh utama film aksi sekelas Skyscraper. Riwayat Dwayne Johnson sebagai aktor laga sudah bisa dilihat dari jaman Scorpion King sampai yang paling baru yaitu Jumanji. Karakter ‘galak’, kuat, pemberani dan kocak membuat akting Dwayne Johnson ini selalu digemari para penontonnya.

Karakter itu juga yang dimainkan oleh Dwayne saat memerankan tokoh William Sawyer. Ayah dari dua anak yang tidak memiliki kaki yang utuh, harus mati-matian berusaha untuk menyelamatkan mereka dan istrinya sekaligus memecahkan teka teki apa yang diinginkan oleh si Kares Botha terhadap The Pearl dan pemiliknya, Zhao Long Ji.

Ada beberapa adegan yang bikin saya lemes ketika Dwayne beraksi melompat dari crane  untuk masuk kembali ke The Pearl, ditambah lagi dengan adegan ia masuk ke dalam turbin dengan melewati bilah kipas raksasa yang bisa membunuh dirinya untuk me-reboot system keamanan The Pearl.

Figuran

Sayang sekali sebenarnya menghabiskan uang untuk mempekerjakan banyak aktris dan aktor terkenal namun tidak dipakai semaksimal mungkin. Dalam film ini, sudah jelas aktor utama yang terus menerus di sorot kamera adalah Dwayne Johnson, namun apa kabar dengan Neve Campbell dan McKenna Roberts juga Noah Cottrell?

Mereka terlihat seperti pemanis saja untuk film ini, padahal menurut saya, sutradara bisa memakai peran mereka untuk saling membantu sang Ayah (Dwayne Johnson) untuk mengalahkan si penjahat. Membuat mereka terlihat menjadi keluarga super!

Neve Campbell dan yang lainnya jadi terlihat sebagai figuran dengan tampil di beberapa adegan saja. Well, meski begitu harus saya akui, akting Campbell tidak pernah failed. Hal tersebut sudah bisa dilihat jauh sebelum film Skyscraper tayang, yaitu signature movie Neve Campbell yaitu The Scream. Peran Ng Chin Han sebagai Zhao Long Ji si pemilik The Pearl juga kurang menggigit. Kalau dihitung, dirinya hanya muncul di beberapa adegan saja. 

Setting Kelewat Magic

Saat saya melihat setting film Syscraper, saya otomatis membuka mulut saya lebar-lebar sembari berujar WAH! Setting film Skyscraper bisa dibilang setting paling kelewatan yang pernah saya lihat. Bayangkan, hampir seluruh isi Gedung menjadi setting film ini.

Sang art director Jim Bisell mengatakan dirinya memang sengaja mengedepankan kemegahan dan arsitektur spektakuler untuk  menunjukan bagaimana kerennya The Pearl yang menjadi ikon Skyscraper

Dalam film, The Pearl diceritakan sebagai Menara langit tertinggi di dunia yang terletak di Hong Kong, bangunan tersebut memiliki arsitektur berbentuk naga yang meliuk ke atas dan menggigit bola Mutiara raksasa. Tidak main-main, Gedung ini memiliki 3 buah turbin baling-baling berukuran 10 lantai yang menghasilkan energi listrik sendiri membuat The Pearl menjadi Gedung yang mengusung eco green.

Kurang megah dan mewah? Bisell menambahkan setting hutan lengkap dengan tebing air terjun setinggi 30 lantai di dalam The Pearl. Dahsyat sekali bukan? Untuk tempat tinggal Zhao Long Ji, Bisell memikirkan hal paling mewah untuk sebuah penthouse. Marmer, patung terracotta? Semua hal gagah ada disana.

Hal Tak Mungkin

Adegan paling tidak mungkin terjadi dalam film ini adalah saat William melompat masuk ke dalam The Pearl yang terbakar lewat crane yang berada persis di depan Menara itu. William mengambil kuda-kuda dengan mengambil beberapa langkah ke belakang, berlari sekuat tenaga dan lompat hingga mampu meraih kaca jendela Menara tertinggi di dunia tersebut.

Saya yang melihatnya sih memang terhibur namun kalau dipikir-pikir kembali jarak crane dengan jendela The Pearl itu jauh sekali! Tidak mungkin dalam dunia nyata, William bisa melakukan hal gila tersebut. Pikiran saya ini didukung oleh beberapa ilmuwan yang mengatakan bahwa kejadian itu mustahil mengingat lompatan William benar-benar melawan gravitasi.

Baca Juga : Sinopsis My Sassy Girl, Film Drama Komedi Romantis Asal Korea

Namun seorang Profesor Costas Efthimiou dari University of Central Florida (UFC) yang mengajar tentang ilmu fisika dalam film mengatakan bahwa hal tersebut mungkin saja terjadi! Dalam perhitungannya, Prof. Costas mengestimasi bahwa crane yang dinaiki oleh William memiliki panjang 20 meter, jarak yang cukup untuk seseorang bisa berlari secara horizontal dengan kecepatan 9 meter per detik atau setara dengan 20 mil per jam sebelum meninggalkan crane.

Jika memang cukup cepat dan dilengkapi dengan sepatu yang appropriate, kondisi badan yang bugar, kekuatan mental juga motivasi yang besar, lompatan William untuk meraih jendela The Pearl bisa terjadi. Apa kalian mau ikut mencoba mempraktikannya?

Itulah sinopsis dan ulasan singkat mengenai film Skyscraper. Untuk saya pribadi, film ini layak mendapat nilai 7/10 meski sekelas IMDB hanya memberi 5.8/10, jalan cerita yang mudah diikuti, setting yang luar biasa bagus meski efek CGI ada disana-sini dan akting dari aktris dan aktor membuat film Skyscraper ini cocok untuk menemani hari akhir pekan kalian bersama keluarga dan kerabat.