Laba bersih Saudi Aramco turun 14 persen pada kuartal I seiring penurunan harga dan produksi minyak. Tapi, perseroan konsisten membagikan dividen sedangkan performa kuartal pertama menurun.
Mengutip CNBC, ditulis Rabu (8/5/2024), Saudi Aramco catat laba bersih tiga bulan pertama yang usai 31 Maret menempuh USD 27,3 miliar, turun dari USD 31,9 miliar pada jangka waktu sama tahun lalu. Realisasi laboratorium aitu layak harapan analis, demikian laporan Reuters.
Selain itu, Saudi Aramco mencatat arus kas bebas untuk kuartal ini sebesar USD 22,8 miliar, turun dari USD 30,9 miliar pada kuartal I 2023 dan arus kas aktivitas operasi sebesar USD 33,6 miliar diperbandingkan tahun lalu USD 39,6 miliar.
Tapi, raksasa minyak Saudi tersebut akan memberikan sempurna dividen sebesar USD 31 miliar kepada pemerintah Arab Saudi dan pemegang saham lainnya yang terdiri dari dividen dasar sebesar USD 20,3 miliar dan pembagian dividen terkait kuartal IV sebesar USD 10,8 miliar yang akan dibayarkan pada kuartal kedua.
Aramco yang ialah eksportir minyak terbesar di dunia prediksi sempurna dividen sebesar USD 124,3 miliar akan diumumkan pada 2024.
Presiden dan CEO Aramco Amin Nasser menuturkan, pihaknya terus melakukan strategi jangka panjang. “Pada joker123 gaming kuartal pertama menempuh kemajuan signifikan dalam memperluas bisnis gas kami dan memaksimalkan rantai hilir kami yang terintegrasi secara global sambil mempertahankan konsentrasi untuk konsisten memberikan skor bagi pemegang saham kami,” tutur dia.
Raksasa Minyak Arab Saudi Aramco Raup Laba Rp 1.880 Triliun, Turun 25% pada 2023
Sebelumnya, raksasa perusahaan minyak Saudi Arabia, Aramco melaporkan performa keuangan pada 2023. Aramco mencatat laba turun 25 persen menjadi USD 121,3 miliar atau sekitar Rp 1.880 triliun (asumsi dolar AS kepada rupiah di kisaran 15.504) pada 2023 dari jangka waktu sama tahun sebelumnya USD 161,1 miliar atau sekitar Rp 2.497 triliun. Penurunan laba itu didukung dividen jumbo di tengah tantangan ekonomi.
Dikutip dari CNBC, ditulis Selasa (12/3/2024), Aramco menaikkan dividen dasar pada kuartal IV sebesar 4 persen menjadi USD 20,3 miliar dan menaikkan dividen terkait performa sebesar 9 persen menjadi USD 10,8 miliar. Dengan demikian, sempurna pembayaran dividen sebesar USD 31 miliar atau sekitar Rp 480,60 triliun masing-masing untuk pemerintah Arab Saudi dan pemegang saham Aramco.
Laba sedangkan menurun, hasil performa keuangan Aramco masih mencatat rekor laba bersih tertinggi kedua bagi Aramco, jauh melampaui laba perusahaan-perusahaan sejenis.
Penurunan tahun ke tahun ini disebabkan rendahnya harga minyak mentah dan volume penjualan serta berkurangnya margin penyulingan dan bahan kimia, yang beberapa diimbangi oleh penurunan royalti produksi sepanjang tahun dan lebih rendahnya pajak penghasilan dan zakat,” ujar Aramco dikutip dari CNBC.
Selain laba, pendapatan Aramco juga terpangkas 17 persen menjadi USD 440,88 miliar atau sekitar Rp 6.840 triliun dari jangka waktu 2022 USD 535,19 miliar atau sekitar Rp 8.303 triliun. Kas juga turun menjadi USD 101,1 miliar pada 2023 diperbandingkan 2022 sebesar USD 148,5 miliar.
“Ini ialah tahun di mana permintaan minyak global menempuh rekor sedangkan terjadi gejolak geopolitik, hambatan ekonomi dan tekanan inflasi,” ujar CEO Aramco, Amin Nasser.
Dia prediksi pasar minyak global akan konsisten sehat selama sisa tahun ini. “Dan kami memperkirakan pasar tersebut akan cukup kuat dengan pertumbuhan sekitar 1,5 juta barel,” ujar Nasser.
Adapun Arab Saudi memimpin negara-negara OPEC+ minggu lalu untuk menetapkan memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sampai akhir Juni.
Kepemilikan Saham
Di sisi lain, laba Perseroan juga diperoleh sesudah pemerintah Saudi transfer tambahan 8 persen saham Aramco senilai USD 164 miliar ke Public Investment Fund (PIF) atau Dana Investasi Publik. Yasir Al-Rumayyan sebagai ketua dewan direksi dan gubernur PIF.
Pengalihan saham ke PIF ialah salah satu transaksi terbesar yang dikerjakan Aramco sejak pencatatan saham dan akan memungkinkan PIF mendapatkan profit dari kebijakan pembayaran dividen besar Aramco.
Aramco membayar dividen sebesar USD 97,8 miliar pada 2023, naik 30 persen dari 2022. Dividen terkait performa setahun penuh pada 2024 diperkirakan USD 43,1 miliar.
Pengalihan saham tak merubah apa saja. Kami sehat dan tak perlu menerbitkan saham baru,” ujar Chief Financial Officer Ziad Al-Murshed.
PIF telah memiliki 4 persen saham Aramco dan pengendali Sanabil, perusahaan investasi yang juga memiliki 4 persen saham Aramco. Kepemilikan saham oleh PIF di Aramco menempuh 16 persen senilai USD 328 miliar. Ini akan perkuat posisi pendanaan keuangan dan meningkatkan modal untuk investasi seiring secara bertahan diversifikasi ekonomi dari minyak.
Kepemilikan saham baru di Aramco juga mensupport PIF kian dekat untuk menempuh sasaran aset yang dikelola sebesar USD 1 triliun pada akhir 2025.